Silahkan jawab soal pilihan ganda di bawah. klik tombol start untuk mulai dan next untuk lanjut.
Quiz Summary
0 of 10 Questions completed
Questions:
Information
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading…
You must sign in or sign up to start the quiz.
You must first complete the following:
Results
Results
0 of 10 Questions answered correctly
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 point(s), (0)
Earned Point(s): 0 of 0, (0)
0 Essay(s) Pending (Possible Point(s): 0)
Categories
- Not categorized 0%
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- Current
- Review
- Answered
- Correct
- Incorrect
-
Question 1 of 10
1. Question
1.Sebelum Belanda memasuki Gedung Agung di Yogyakarta, Soekarno mengirimkan radiogram kepada Syaffruddin Prawiranegara untuk…
CorrectIncorrect -
Question 2 of 10
2. Question
2. Bacalah teks berikut !!!
Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker atau yang akrab disapa Douwes Dekker merupakan tokoh keturunan Belanda yang lebih memilih memihak ke pribumi Indonesia, ketimbang pada kolonialisme yang dijalankan negaranya. Dowes Dekker juga diberi nama sebagai Danudirja Setiabudi oleh masyarakat pribumi. Pada tahun 1902 ia bekerja sebagai seorang wartawan di Koran De Locomotief, karena keahliannya membuat laporan mengenai peperangan. Selama jadi wartawan, Douwes sering mengangkat kasus kelaparan di wilayah Indramayu. Tulisan-tulisannya tak segan mengkritik colonial, meskipun dirinya bekerja di media asing. Saat Douwes Dekker menjadi staf di majalah Bataviaasch Nieuwsblad pada 1907, karya jurnalistiknya condong membela bangsa pribumi dan semakin banyak mengkritik pemerintah. Salah satu yang terkenal adalah ‘Hoe kan Holland het spoedigst zijn kolonien verliezen’ yang berarti ‘Bagaimana caranya Belanda dapat kehilangan koloni-koloninya’.
Melihat adanya diskriminasi oleh pemerintahan Belanda kala itu, Douwes Dekker mengeluarkan ide mengenai sebuah pemerintahan Hindia Belanda yang dijalankan oleh para penduduk pribumi asli. Idenya itu disampaikan kepada partai Indische Bond yang saat itu anggotanya dari kaum pribumi asli. Pengajuan dirinya disambut hangat oleh petinggi partai kala itu. Akibatnya, pada 25 Desember 1912, Douwes Dekker bersama Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan partai politik nasionalis pertama Indische Partij.
Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh Douwes Deker adalah karena sebuah sikap bahwa …
CorrectIncorrect -
Question 3 of 10
3. Question
3. Tujuan pemerintah belanda menyelenggarakan pendidikan bagi bangsa Indonesia melalui politik etis yaitu….
CorrectIncorrect -
Question 4 of 10
4. Question
4. Perhatikan nama provinsi berikut ini!
1) Maluku
2) sulawesi
3) irian barat
4) Banten
5) Sumatra
6) Jawa Barat
Provinsi yang tidak termasuk dalam pembagian daerah provinsi hasil sidang kedua PPKI ditunjukkan pada nomor…
CorrectIncorrect -
Question 5 of 10
5. Question
5. PETA (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan tujuan untuk…
CorrectIncorrect -
Question 6 of 10
6. Question
6. Sebagai tindak lanjut dari Agresi Militer Belanda, IPEB mengubah KTN menjadi UNCI. Hasil kerja UNCI adalah…
CorrectIncorrect -
Question 7 of 10
7. Question
7. PBB membentuk Komisi Tiga Negara untuk mengawasi gencatan senjata pada saat Agresi Militer Belanda I terjadi. Anggota Komisi Tiga Negara beranggotakan…
CorrectIncorrect -
Question 8 of 10
8. Question
8. Setelah Agresi Militer Belanda II, pasukan TKR merebut kembali kota Yogyakarta melalui Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh…
CorrectIncorrect -
Question 9 of 10
9. Question
9. Pada saat Proklamasi kemerdekaan, yang mengibarkan bendera sang saka merah putih adalah…
CorrectIncorrect -
Question 10 of 10
10. Question
10. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1)Bubarkan PKI dan ormas- ormasnya.
2)Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI.
3)Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945
4)Penurunan harga.
5)Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.
Isi tiga tuntutan hati nurani rakyat (Tritura) ditunjukkan pada nomor …
CorrectIncorrect